Langsung ke konten utama

Behind The Scene (RS Tugu)

Posting, posting, posting, posting........ . Alhamdulillah setelah sudah sekian lama nggak bisa nulis, akhirnya bisa nulis lagi berturut-turut. Setelah tadi pagi postingan yang judulnya RS Tugu, nah sekarang yang behind the scene RS Tugu nih. Check this out....

Awalnya tahu berita adekku sakit dari mbak kost yang kebetulan diceritain sama kadeptnya yang kebetulan juga sakit dan periksa di tempat yang sama dengan adekku (red: adek = kadept). Lalu aku smslah akhirnya tanya kabar, lamaaaaaaaa,,, nggak ada respon, ok, mungkin lagi sibuk acara M-E-B (dibalik), atau lagi istirahat karna minum obat. Oh paling udah sehat-an. Malamnya, tetangga kmar (red:temen kos) bilang kalo adekku ini lagi diopnam. Alhasil fajar-fajar aku sms mbak-mbak exsekdept tentang berita yang kudapat, dan direncanakanlah agenda menjenguk di RS. Setelah cari-cari info dari temen kostnya tempat dirawat dan ruangannya, setelah acara sore di kampus, selesai maghriban berangkatlah kami ber-9 (sepertinya) 4 ikwan, 5 akhwat. Perjalanan malam bersalip-salipan dengan tru-truk besar, mobil-mobil, dan motor bekecepatan sedang-cepat. Cerita singkat, sampailah di RS tempat si Dek Nunu dirawat. Tapi karena kekurangcermatan, saat parkir di area sempit yang berdempet-dempetan motor, kakiku terpentok plang plat motor sebelah, ok, nggak begitu sakit, tapi aku berharap itu dua ikhwan yang parkir di deretan belakang nggak lihat, ehhhhhhhhhh, ternyata itu kejadian mereka lihat, duh malunya itu T.T . Yo wislah T.T. Perjalanan berlanjut mencari ruangan. berjalan sekitar 8 menitan (maybe) nggak nemu-nemu tuh ruangan, dibilanginmbak-mbaknya, naik lift aja, eh mas-mas e nggak mau :3 , kayaknya takut naik lift tuh :P, peace Mas :D . Akhirnya naik lift juga, sudah masuk lift mau menuju lantai 4, eh overweight, alhasil yang ikhwan keluar lagi dari lift. Jujur aku nggak pernah naik lift lagi kecuali saat SD pas berkunjung ke MAB, itupun dengan petugas. Tapi yo wislah. Udah berkali-kali naik-turun lantai, jadi di dalam lift hanya naik-turun ngikut penumpang lift yang lain, jadi kayak petugas lift :3 . Kenapa nggak keluar lift aja ya kalau cuma numpang di dalam lift? Jadi ceritanya di dalam lift itu cuma nunggu jawaban telepon dari si kakak kostnya si Nunu, klarifikasi ruangan, eh ternyata bener, ruangannya dipindah :3 . Akhirnya balik lagi di lantai 1 tempat awal, dan ikhwan-ikhwan nungguin tadi. Dan tahu apa yang pertama kali dilihat setelah lift sampai di lantai satu dan pintu terbuka perlahan??? Ngekngok, pernah tahu wajah plengeh? Nah itu yang tak lihat, dan itu bikin ngakak, pengen ketawa, tapi nggak mungkin di depan tuh ikhwan-ikhwan, jadi keluar lift sambil nahan tawa :v , peace lagi ya mas-mas :v . Dilanjut menuju ruangan baru Dek Nunu. Dan kami bertanya lagi dengan perawat dan petugas kebersihan rumah sakit, akhirnya ada arah yang jelas :3. Akhirnya kami bersekian semuanya naik lift bersama menuju ruangannya. Fiuuuuuuhh akhirnya nemu tuh ruangan. Setelah duduk bentar, akhirnya kami pulang ke kost masing-masing.Yah dari perjalanan ini, banyak banget yang bisa ku dapat. Dari Jenguk adek, mensyukuri nikmat sehat, mensyukuri nikmat masih lengkapnya keluarga, mensyukuri indahnya ukhuwah...., dan banyaaaaaaaaaaaaaaaak lagi :D

Eh iya, dan ternyata pulang-pulang ke kost kayaknya jadi mabuk naik lift, karena tiba-tiba kost jadi berasa gerak-gerak semua :3 , plus kaki memar bekas tragedi parkir motor :D , tak apa , buat kenang-kenangan :D



Eh ya, salam buat mbak-mbak yang ternyata kadang baca-baca blog ku :v 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tipe-tipe :D

This is a beautiful night :) , let's write again..... :) Ini soal kejadian saat kuliah, suatu moment, ada temen perempuan yang dandanannya agak beda dari biasanya, terus temen ane yang lain (laki) tiba-tiba tanpa rasa berdosa dan bermuka polos, nyletuk di depan temen-temen sekelas, ya.... gimana ya...., tahulah gimana perasan tuh temen ane yang perempuan :3 . Nah begini nih, yang mau ane bahas kali ini, sebenernya semua orang itu udah tahu apa belum sih???? atau mereka udah tahu tapi pura-pura nggak tahu???? Yang namanya laki-laki di manapun itu aslinya kan sama, mereka itu pengamat, suka melihat apa aja yang ada di sekitar, beda lagi kalo ikhwan-ikhwan yakkkk :D , ya itu...,ada 2 tipe laki-laki, yang pertama laki-laki pengamat yang ketika dia melihat sesuatu dia cuma diem doang, tapi aslinya juga mikir tanpa mereka utarakan apa yang mereka pikirin, yang kedua tuh...., tipe laki-laki pengamat yang ketika dia melihat sesuatu mereka berpikir lalu secara spontan (kebiasaan) me...

Eh (-_o)

Cinta, hmmm.... ngomong-ngomong soal cinta, aku jadi teringat perkataan seorang kawanku dulu ketika di suatu suasana sedang menunggu jam pergantian kuliah di ruangan yang sama. Sebenarnya berawal dari 1 kawanku dan 1 temanku yang sedang berbincang-bincang, aku tak begitu paham dengan perbincangan mereka, tapi karena mereka berbincang di sebelahku, fiuh..., aku yang sedang memikirkan sesuatu harus mendengar apa yang mereka obrolkan (-_-) , hhadeeehh males banget,,,, ehhh tiba-tiba kawan ku nyletuk "iki lho sangar, kuat banget" ya yg seperti itu lah intinya, aku tak begitu mengingat betul apa yang dia ucapkan, Ia sambil melihatku yang menunjukkan perkataan itu tertuju padaku, akupun sontak kagetlah (-_o), bisa kau bayangkan bagaimana mukaku saat itu, pasti kayak orang innocent lagi diintrogasi dadakan. Eh bro yang kau maksud aku kuat dalam hal apa? Dalam hal tidak jatuh cinta atau dalam hal tak menjalin hubungan tanpa status? , NB: by the way dalam KTP yang ada cuma status Kaw...

Terima Kasih Aku

Ketika tahun 2020 akan berganti 2021, apa yang kamu ingat setahun ini? Memang tahun ini tahun yang sangat berbeda. Yang patah, bahagia, masker, handsanitizer, cuci tangan, PSBB, berkelana berjam-jam mencari jalan pulang 🙃, deklarasi datang dan deklarasi pamit, dan kemudian datang lagi, perpisahan dengan rekan kerja yang hebat, pamit dengan anak-anak ,perjuangan berdesak-desakan saat pandemi, daaaaaan semua rasa yang datang menjelang akhir 2020. Semuanya terangkum menjadi satu, membentuk suatu kenangan yang bercampur aduk. Terima kasih Allah, Engkau menguatkanku. Terima kasih aku, yang sudah berjuang hingga detik ini dan akan terus berjuang hingga batas kemampuanku.