Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2014

Hidup itu Butuh Kerja Keras

Kali ini aku akan menceritakan kisah perjalanan seseorang, hmmm..., tak begitu menarik, tapi mungkin ada pelajaran yang dapat diambil. Langsung saja..... Berawal dari keinginannya untuk memenuhi janji kepada dirinya sendiri saat pemilihan jurusan di SMA, ya... IPS, itulah program yang dipilih. Saat itu banyak sekali teman-teman yang menyayangkan keputusannya, bahkan tak sedikit pula orang-orang terdekat  yang mencibirnya. Masih teringat jelas kalimat yang diucapkan saat itu, "IPS itu seperti kurang gagah" (dalam bahasa jawa tentunya) dengan nada bicara seperti memandang sebelah mata, namun ia mendengar semua omongan-omongan pedas "orang-orang itu" . Dalam hati Ia hanya berkata,   "Berikan saja bukti pada mereka, dan lihat bagaimana ekspresi mereka nanti." Memang, saat ia telah memilih program IPS, di awal-awal ia telah bertekad pada dirinya sendiri untuk paling tidak mendapat peringkat di program ini. Bukan untuk mendapat popularita

Percaya

Nuraniku memilih Nuraniku pun berteriak Namun mulut ini seakan terkunci Kali ini terasa sulit Kali ini pun terasa berat Semua petunjuk sudah mengarah Kegelapan dan cahaya terlihat jelas Lalu apa yang menyulitkanku Mengapa ludah ini kelu ketika akan berkata Lihat dengan mata hatimu Ikuti suara hati kecilmu Akhirnya aku terbangun Semua ini hanya kerlap kerlip dunia Apapun yang terjadi nanti Hati dan pikiranku akan tetap percaya Lalu dalam hati aku berkata Masih ada janji nyata dari Nya

Hanya Satu

Ketika keadaan tak sejalan dengan hati nurani Saat itulah iman diuji Ketika waktu tak seiring dengan pikiran Saat itulah ujian sedang dilaksanakan Ketika hasil tak sebanding dengan harapan Saat itulah kekuatan hati dipertanyakan Dan ketika semua itu membaur menjadi satu Hanya ada satu tempat bernaung Hanya ada satu tempat mengadu Kepada Dia lah Yang Maha Satu

Three Diffrent Ways

Dalam kehidupan yang baru ini, seorang remaja yang tengah menjalani studinya di sebuah sekolah menengah atas. Saat itu ia sedang dihadapkan pada 3 jalan yang berlainan. Satu jalan tepat membentang lurus di depannya, yang sebenarnya dengan jalan itulah ia akan sampai ke tujuannya dengan aman. Jalan kedua membelok ke arah kiri, di mana ia sebenarnya tahu jalan itu bukan menuju ke tujuan awal nya. Jalan yang terakhir, jalan ini memang akan membawanya ke tujuan, tapi dengan jalan yang sedikit membelok. Ia bukan seorang yang mampu mengambil keputusan dengan cepat, meski ia tahu mana yang harus dipilih. Sampai hal mengejutkan terjadi, seseorang yang seharusnya tidak tahu mengenai persoalan ini, datang menghampiri mereka, dan mengatakan bahwa ada seseorang yang menceritakan hal ini. Sampai saat ini pun ia masih belum tahu siapa orang itu, ia ingin mengucapkan terima kasih, yang mungkin tanpanya, ia tidak akan pernah berani mengatakan “TIDAK”. Jika menebak-nebak, mungkin pikirannya akan

Setan dan si Kecil

“Setan dan  si Kecil” ? Apa sih maksudnya? Hmmmm…, Kali ini aku akan membahas mengenai suatu persoalan yang sudah sering dialami manusia-manusia pada umumnya, contoh kecil yang terjadi pada aku misalnya. Ok, tanpa ba.. bi.. bu.. lagi langsung saja ya… . Kita tahu setan itu dibuat dari api. Kita juga tahu bahwa tugas setan itu mengajak manusia masuk ke neraka dengan menghasut manusia-manusia agar mau melakukan perbuatan yang buruk. Tapi entah kenapa selalu saja ada manusia yang terhasut olehnya. Manusia terlahir sebagai khalifah di bumi, mereka diberi akal dan nafsu. Manusia itu diciptakan paling sempurna di dunia ini. Mereka terlahir sebagai pemimpin. Kita punya akal pikiran, kita juga punya si kecil (hati kecil), lalu kenapa tak kita gunakan? Atau mungkin sebenarnya si kecil bekerja dengan sendirinya tanpa kita perintah, namun kita tak menghiraukannya. Misalnya kita melakukan hal yang sebenarnya salah, namun kita melakukannya karena banyak yang melakukannya sehingga tak jel