Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2019
Assalamu'alaikum, hai hai.... Kesempatan kali ini aku akan nulis tentang secuil Browso...😂 . Apa itu? Jadiiiii masih berkisah saat di posko KKN tahun 2017. Jika aku tak salah, aku dan para pejuang KKN diterjunkan mendekati akhir Oktober 2017. Saat itu sih aku masih mencoba beradaptasi dengan teman-teman satu poskoku yang memang sebagian besar baru ketemu ya di KKN. Nah ada salah satu program KKN kami yaitu pemberdayaan masyarakatnya dengan memanfaatkan ciri khas dari desa lokasi KKN kami, setelah berdiskusi akhirnya terbesitlah Browso 🤣, dari judul postingan ini secuil Browso, sudah kelihatan yakk, Browso=brownies so, jadi brownies yang ada pemanfaatan mlinjo, meski pada akhirnya yang dipakai adalah mlinjo ya bukan daunnya😂, secuil=sepotong kecil, potongan kecil. Setelah kunjungan DPL yang pertama yaa itu nyambung di postingan saya yang sebelumnya  https://herinadc.blogspot.com/2019/11/jalan-memang-berliku.html?m=1  (baca dulu biar nyambung bacanya) 😁 Setelah aku masuk

Jalan Memang Berliku 🤣

Assalamu'alaikum, berapa abad aku menghilang??? 😅 Yuuup saking lamanya aku lupa sudah berapa lama aku tak menulis di blog ini🤣. Okey mari kita mulai lagi dari nol, memulai menulis lagi. Aku akan memulai dengan menulis hal-hal yang pernah aku lalui, dan belum  aku abadikan dalam tulisan. Tentang foto ini......, Yaaaap yang nampak dari foto ini adalah jagung, buku, temen seperjuangan dan beberapa suguhan lainnya🤣. Jadiiiii, ada kisah yang susah aku lupakan dibalik kenangan foto ini. Foto ini aku ambil saat aku KKN, alias kuliah kerja nyata di daerah Batang. Lalu, apakah itu poskoku? Ooooowwww, tentu bukan😅, lokasi di foto itu adalah lokasi KKN satu desa dengan poskoku. Ngapain ke situ? Nah ini satu-satu aku tulis ya...😎 Di suatu pagi saat laporan proker KKN ke dosen di balai desa, berkumpullah mahasiswa dan dosen di sana. Mahasiswa yang datang hanya perwakilan dari kormades dan sekretaris, lain-lain tidak diwajibkan. Soooo, karena aku sekretaris, enggak tega jugak nyuruh