Langsung ke konten utama

Aksara

One book for a month, itu resolusiku di tahun 2016, tidak, aku tak ingin menyebutnya sebagai resolusi, tapi harapan dari sebuah keinginan yang ingin kuwujudkan di tahun ini, semoga terwujud :) . Satu buku untuk satu bulan, dan aku harus memanajemen uang saku milikku dengan baik, bagaimanapun caranya aku harus bisa membeli 1 buku dalam 1 bulan, tapi tetap makan 3x sehari dengan menu sehat, hmmm, ok, aku bisa :D . Dulu memang aku terpacu dengan siapa penulis bukunya, karena mengetahui gaya bahasa yang renyah dan enak dinikmati, maka aku pikir dengan penulis yang sama karya-karyanya pasti bergaya bahasa yang serupa, Ahmad Fuadi, penulis pertama yang membuatku jatuh cinta degan karyanya, sungguh aku jatuh hati dengan gaya bahasanya, caranya membuat pembaca masuk ke dalam cerita yang Ia tulis benar-benar menakjubkan. Tapi belakangan ini aku tak terpaut siapa penulisya, yang penting itu karya fiksi, kalau berbentuk novel akan lebih bagus lagi, selain itu judul, genre, cover, dan nama penulisnya, setelah semua itu masuk ke dalam kriteria yang membuatku tertarik, entah alasan terakhir ini mungkin tak begitu masuk akal, ketika aku merasa cocok dengan nama penulisnya, maka aku tak lagi berpikir panjang, mungkin hanya sekedar mengikuti insting (-_o) , kali ini aku ingin mencoba menjelajahi gaya bahasa dari berbagai penulis, mungkin akan menambah pengetahuanku dalam menuliskan karya dan mengidentifikasi gaya bahasa yang dimiliki setiap penulis. Cha....


Mungkin kebanyakan orang kagum melihat orang yang cerdas berbicara, namun bagiku seseorang yang cerdas beraksara itu lebih mempesona. 
A.Rheina

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tipe-tipe :D

This is a beautiful night :) , let's write again..... :) Ini soal kejadian saat kuliah, suatu moment, ada temen perempuan yang dandanannya agak beda dari biasanya, terus temen ane yang lain (laki) tiba-tiba tanpa rasa berdosa dan bermuka polos, nyletuk di depan temen-temen sekelas, ya.... gimana ya...., tahulah gimana perasan tuh temen ane yang perempuan :3 . Nah begini nih, yang mau ane bahas kali ini, sebenernya semua orang itu udah tahu apa belum sih???? atau mereka udah tahu tapi pura-pura nggak tahu???? Yang namanya laki-laki di manapun itu aslinya kan sama, mereka itu pengamat, suka melihat apa aja yang ada di sekitar, beda lagi kalo ikhwan-ikhwan yakkkk :D , ya itu...,ada 2 tipe laki-laki, yang pertama laki-laki pengamat yang ketika dia melihat sesuatu dia cuma diem doang, tapi aslinya juga mikir tanpa mereka utarakan apa yang mereka pikirin, yang kedua tuh...., tipe laki-laki pengamat yang ketika dia melihat sesuatu mereka berpikir lalu secara spontan (kebiasaan) me...

Eh (-_o)

Cinta, hmmm.... ngomong-ngomong soal cinta, aku jadi teringat perkataan seorang kawanku dulu ketika di suatu suasana sedang menunggu jam pergantian kuliah di ruangan yang sama. Sebenarnya berawal dari 1 kawanku dan 1 temanku yang sedang berbincang-bincang, aku tak begitu paham dengan perbincangan mereka, tapi karena mereka berbincang di sebelahku, fiuh..., aku yang sedang memikirkan sesuatu harus mendengar apa yang mereka obrolkan (-_-) , hhadeeehh males banget,,,, ehhh tiba-tiba kawan ku nyletuk "iki lho sangar, kuat banget" ya yg seperti itu lah intinya, aku tak begitu mengingat betul apa yang dia ucapkan, Ia sambil melihatku yang menunjukkan perkataan itu tertuju padaku, akupun sontak kagetlah (-_o), bisa kau bayangkan bagaimana mukaku saat itu, pasti kayak orang innocent lagi diintrogasi dadakan. Eh bro yang kau maksud aku kuat dalam hal apa? Dalam hal tidak jatuh cinta atau dalam hal tak menjalin hubungan tanpa status? , NB: by the way dalam KTP yang ada cuma status Kaw...

Terima Kasih Aku

Ketika tahun 2020 akan berganti 2021, apa yang kamu ingat setahun ini? Memang tahun ini tahun yang sangat berbeda. Yang patah, bahagia, masker, handsanitizer, cuci tangan, PSBB, berkelana berjam-jam mencari jalan pulang 🙃, deklarasi datang dan deklarasi pamit, dan kemudian datang lagi, perpisahan dengan rekan kerja yang hebat, pamit dengan anak-anak ,perjuangan berdesak-desakan saat pandemi, daaaaaan semua rasa yang datang menjelang akhir 2020. Semuanya terangkum menjadi satu, membentuk suatu kenangan yang bercampur aduk. Terima kasih Allah, Engkau menguatkanku. Terima kasih aku, yang sudah berjuang hingga detik ini dan akan terus berjuang hingga batas kemampuanku.