Langsung ke konten utama

Three Diffrent Ways


Dalam kehidupan yang baru ini, seorang remaja yang tengah menjalani studinya di sebuah sekolah menengah atas. Saat itu ia sedang dihadapkan pada 3 jalan yang berlainan. Satu jalan tepat membentang lurus di depannya, yang sebenarnya dengan jalan itulah ia akan sampai ke tujuannya dengan aman. Jalan kedua membelok ke arah kiri, di mana ia sebenarnya tahu jalan itu bukan menuju ke tujuan awal nya. Jalan yang terakhir, jalan ini memang akan membawanya ke tujuan, tapi dengan jalan yang sedikit membelok. Ia bukan seorang yang mampu mengambil keputusan dengan cepat, meski ia tahu mana yang harus dipilih. Sampai hal mengejutkan terjadi, seseorang yang seharusnya tidak tahu mengenai persoalan ini, datang menghampiri mereka, dan mengatakan bahwa ada seseorang yang menceritakan hal ini. Sampai saat ini pun ia masih belum tahu siapa orang itu, ia ingin mengucapkan terima kasih, yang mungkin tanpanya, ia tidak akan pernah berani mengatakan “TIDAK”. Jika menebak-nebak, mungkin pikirannya akan mengarah pada seseorang, tapi itu belum pasti.


Entah bagaimana ia harus mengingat mereka nanti, rasanya sulit sekali melupakan sikap sekelompok orang itu terhadapnya. Dari luar memang terlihat mereka dekat, tapi berbeda dengan hatinya, ia tak sejalan dengan pikiran mereka, entah ia yang berbeda atau mereka yang berbeda. Awalnya ia merasa masih ada yang lain yang bisa menemaninya, orang lain yang sejalan dengan pola pikirnya, namun, setelah siang itu, ia terkejut mendengar pernyataan seseorang. Memang ada perasaan kesepian jauh di dalam sana, tapi ia sadar, masih ada janji nyata dari-Nya. Ia percaya siapa yang berjalan di jalan-Nya akan sampai ke tujuan. Ia bukan siapa-siapa, ia hanya seorang manusia biasa yang mencoba untuk memberikan yang terbaik untuk orang tuanya, yang berusaha memberikan kebenaran pada orang-orang yang telah memberikan ilmu padanya. Ia tak mau mereka bangga karena kepalsuan, ia hanya ingin menulis apa saja yang bisa ia tulis.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tipe-tipe :D

This is a beautiful night :) , let's write again..... :) Ini soal kejadian saat kuliah, suatu moment, ada temen perempuan yang dandanannya agak beda dari biasanya, terus temen ane yang lain (laki) tiba-tiba tanpa rasa berdosa dan bermuka polos, nyletuk di depan temen-temen sekelas, ya.... gimana ya...., tahulah gimana perasan tuh temen ane yang perempuan :3 . Nah begini nih, yang mau ane bahas kali ini, sebenernya semua orang itu udah tahu apa belum sih???? atau mereka udah tahu tapi pura-pura nggak tahu???? Yang namanya laki-laki di manapun itu aslinya kan sama, mereka itu pengamat, suka melihat apa aja yang ada di sekitar, beda lagi kalo ikhwan-ikhwan yakkkk :D , ya itu...,ada 2 tipe laki-laki, yang pertama laki-laki pengamat yang ketika dia melihat sesuatu dia cuma diem doang, tapi aslinya juga mikir tanpa mereka utarakan apa yang mereka pikirin, yang kedua tuh...., tipe laki-laki pengamat yang ketika dia melihat sesuatu mereka berpikir lalu secara spontan (kebiasaan) me...

Eh (-_o)

Cinta, hmmm.... ngomong-ngomong soal cinta, aku jadi teringat perkataan seorang kawanku dulu ketika di suatu suasana sedang menunggu jam pergantian kuliah di ruangan yang sama. Sebenarnya berawal dari 1 kawanku dan 1 temanku yang sedang berbincang-bincang, aku tak begitu paham dengan perbincangan mereka, tapi karena mereka berbincang di sebelahku, fiuh..., aku yang sedang memikirkan sesuatu harus mendengar apa yang mereka obrolkan (-_-) , hhadeeehh males banget,,,, ehhh tiba-tiba kawan ku nyletuk "iki lho sangar, kuat banget" ya yg seperti itu lah intinya, aku tak begitu mengingat betul apa yang dia ucapkan, Ia sambil melihatku yang menunjukkan perkataan itu tertuju padaku, akupun sontak kagetlah (-_o), bisa kau bayangkan bagaimana mukaku saat itu, pasti kayak orang innocent lagi diintrogasi dadakan. Eh bro yang kau maksud aku kuat dalam hal apa? Dalam hal tidak jatuh cinta atau dalam hal tak menjalin hubungan tanpa status? , NB: by the way dalam KTP yang ada cuma status Kaw...

Terima Kasih Aku

Ketika tahun 2020 akan berganti 2021, apa yang kamu ingat setahun ini? Memang tahun ini tahun yang sangat berbeda. Yang patah, bahagia, masker, handsanitizer, cuci tangan, PSBB, berkelana berjam-jam mencari jalan pulang 🙃, deklarasi datang dan deklarasi pamit, dan kemudian datang lagi, perpisahan dengan rekan kerja yang hebat, pamit dengan anak-anak ,perjuangan berdesak-desakan saat pandemi, daaaaaan semua rasa yang datang menjelang akhir 2020. Semuanya terangkum menjadi satu, membentuk suatu kenangan yang bercampur aduk. Terima kasih Allah, Engkau menguatkanku. Terima kasih aku, yang sudah berjuang hingga detik ini dan akan terus berjuang hingga batas kemampuanku.