Langsung ke konten utama

Senyum dan Salam Hangat

Mentari sudah meninggi saat aku menapaki jalanan di sekitaran Beringin Asri menuju kos. Ini hari Kamis, dan tak biasanya aku berkeliaran di Beringin Asri pada jam sepagi ini. Biasanya aku masih di kampus, nugas, nunggu rapat, atau di kos orang lain, bukan untuk main, tapi nugas, ya lagi-lagi nugas. Karena tak ada yang bisa kuhubungi, jadilah pulang berkeliaran sendirian seperti biasanya. Mumpung bisa pulang awal, bisa istirahat, pikirku. Hari ini suasana hati dan pikiran yang nggak karuan, dibumbui rasa capai di mana-mana, udah lengkap rasanya, pulang kos, tidur atau me-time pilihan yang tepat. Di sepanjang jalan yang ku lalui tak ada yang aneh, seperti biasa aku memotong jalan menyusuri panti asuhan demi mempersingkat rute perjalanan pulang kos, hingga tiba di depan gang kos lain, seorang ibu-ibu baju batik berkerudung kuning pudar berpapasan denganku, hanya saja ibu itu berjalan di sisi kiri jalan yang lain. Sempat melihat satu sama lain sekilas, dan Ibu itu tampak melihat apa yang kukenakan, tak ada yang beda, hanya baju batik, rok hitam, dan jilbab coklat muda seperti biasa, aku sudah berniat menyapanya, namun aku berencana menunggu jarak agak dekat agar sasarannya tepat. Belum sampai aku menyapanya, ibu itu menyapaku dengan senyum hangat dan salam dalam Islam lengkap ke arahku. Jangankan kenal, bertemu saja (mungkin) belum pernah, akupun menjawab salam itu sambil tersenyum. Suasana hatiku menjadi sedikit berubah, senyum dan salam dari saudara kita (satu kiblat) meskipun tak saling kenal itu dapat menjadi sentilan dan obat hati kita. Terima kasih untuk senyum dan salam hangatnya Bu...., sudah menjadi obat tersendiri untuk saya........... 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tipe-tipe :D

This is a beautiful night :) , let's write again..... :) Ini soal kejadian saat kuliah, suatu moment, ada temen perempuan yang dandanannya agak beda dari biasanya, terus temen ane yang lain (laki) tiba-tiba tanpa rasa berdosa dan bermuka polos, nyletuk di depan temen-temen sekelas, ya.... gimana ya...., tahulah gimana perasan tuh temen ane yang perempuan :3 . Nah begini nih, yang mau ane bahas kali ini, sebenernya semua orang itu udah tahu apa belum sih???? atau mereka udah tahu tapi pura-pura nggak tahu???? Yang namanya laki-laki di manapun itu aslinya kan sama, mereka itu pengamat, suka melihat apa aja yang ada di sekitar, beda lagi kalo ikhwan-ikhwan yakkkk :D , ya itu...,ada 2 tipe laki-laki, yang pertama laki-laki pengamat yang ketika dia melihat sesuatu dia cuma diem doang, tapi aslinya juga mikir tanpa mereka utarakan apa yang mereka pikirin, yang kedua tuh...., tipe laki-laki pengamat yang ketika dia melihat sesuatu mereka berpikir lalu secara spontan (kebiasaan) me...

Eh (-_o)

Cinta, hmmm.... ngomong-ngomong soal cinta, aku jadi teringat perkataan seorang kawanku dulu ketika di suatu suasana sedang menunggu jam pergantian kuliah di ruangan yang sama. Sebenarnya berawal dari 1 kawanku dan 1 temanku yang sedang berbincang-bincang, aku tak begitu paham dengan perbincangan mereka, tapi karena mereka berbincang di sebelahku, fiuh..., aku yang sedang memikirkan sesuatu harus mendengar apa yang mereka obrolkan (-_-) , hhadeeehh males banget,,,, ehhh tiba-tiba kawan ku nyletuk "iki lho sangar, kuat banget" ya yg seperti itu lah intinya, aku tak begitu mengingat betul apa yang dia ucapkan, Ia sambil melihatku yang menunjukkan perkataan itu tertuju padaku, akupun sontak kagetlah (-_o), bisa kau bayangkan bagaimana mukaku saat itu, pasti kayak orang innocent lagi diintrogasi dadakan. Eh bro yang kau maksud aku kuat dalam hal apa? Dalam hal tidak jatuh cinta atau dalam hal tak menjalin hubungan tanpa status? , NB: by the way dalam KTP yang ada cuma status Kaw...

Terima Kasih Aku

Ketika tahun 2020 akan berganti 2021, apa yang kamu ingat setahun ini? Memang tahun ini tahun yang sangat berbeda. Yang patah, bahagia, masker, handsanitizer, cuci tangan, PSBB, berkelana berjam-jam mencari jalan pulang 🙃, deklarasi datang dan deklarasi pamit, dan kemudian datang lagi, perpisahan dengan rekan kerja yang hebat, pamit dengan anak-anak ,perjuangan berdesak-desakan saat pandemi, daaaaaan semua rasa yang datang menjelang akhir 2020. Semuanya terangkum menjadi satu, membentuk suatu kenangan yang bercampur aduk. Terima kasih Allah, Engkau menguatkanku. Terima kasih aku, yang sudah berjuang hingga detik ini dan akan terus berjuang hingga batas kemampuanku.